Sabtu, 31 Desember 2016

Pengertian Manajemen Paket RPM, Backup dan Restore di Linux

Manajemen Paket, Backup dan Restore



      A.   Manajemen Paket RPM (RedHat Package Manager)

         Manajemen Paket menggunakan RPM (RedHat Package Manager) merupakan sebuah          sistem manajemen paket. Nama RPM mengacu kepada dua hal yaitu format bekas paket perangkat lunak, dan sebuah alat bantu perangkat lunak bebas yang melakukan instalasi, deinstalasi, verifikasi dan kueri paket perangkat lunak dalam format ini.
maka update atau upgrade versi secara cepat sangat membantu kerja administrator.
Inilah salah satu keunggulan RPM yang mampu menginventori software yang terinstall dengan baik.
keterangan :
Lakukan perintah seperti berikut untuk mengecek paket RPM anda.
Sekarang bagaimana untuk mengupdate paket RPM yang kita miliki ? Hal ini juga dapat kita lakukan dengan mudah.
Misalnya anda sudah menginstall paket lkmonitor-0.1-1 dan ingin mengupdatenya, maka lakukan perintah seperti berikut ini.
Untuk mengetahui informasi tentang suatu paket, dapat anda lakukan perintah seperti berikut ini.
Misalnya ingin mengecek paket RPM openssl,
Berikut adalah contoh untuk menginstall RPM Source ke server Linux. Agak sedikit rumit, tapi tidak sesulit seperti yang kita bayangkan.
Download dulu RPM Source di server anda, dan jalankan perintah berikut ini,
Tergantung dari OS yang anda pakai, bisa jadi ada ditempat lain.

Keuntungan RPM (RedHat Package Manager)
1.       Dengan cepat dan mudah dapat menginstall, hapus dan upgrade software. Suatu hal yang penting bagi seorang administrator server untuk dapat melakukan proses install, hapus atau upgrade secara mudah dan cepat. Apalagi apabila ditemukan security hole di suatu versi software tertentu,
2.       RPM mampu menyimpan data-data file, versi yang terinstall di dalam server kita. Sehingga file-file apa saja yang terinstall, kapan diinstall, berapa versinya dapat kita ketahui dengan mudah.
3.      Kita dapat dengan mudah membuat versi source ke RPM. Apabila anda menginginkan agar versi source dapat dibuatkan RPM nya, dapat dengan mudah anda lakukan pula. Source software saat ini, menyediakan config file untuk membuat versi RPM dengan mudah juga.
4.      Update yang dapat kita lakukan dengan otomatis. Seperti halnya Fedora yang dilengkapi dengan perintah up2date atau yum, dengan memasang perintah tsb di crontab, maka setiap saat apabila ada security hole dalam sebuah paket yang anda miliki, dengan secara otomatis software anda dapat di update. Hanya kelemahan sistem ini adalah, apabila ada bug atau masalah dengan paket yang baru, maka sistem anda akan mengalami yang sama juga. Misalnya adalah yang akhir-akhir ini terjadi pada Red Hat Enterprise adalah name.conf file akan menjadi default, sehingga setting DNS anda akan hilang.
5.      RPM juga menyediakan RPM Source. Apabila anda menghendaki isi configure diubah, maka dengan RPM Source ini dapat anda lakukan. Sehingga kekakuan RPM dapat menjadi fleksibel dengan adanya RPM Source ini.

a.    Instalasi dengan paket RPM
# rpm -ivh nama_paket
uninstall paket RPM
# rpm -e nama_paket
upgrade paket Rpm
# rpm -Uvh nama_paket
query paket RPM
# rpm -q nama_paket

-i : install paket RPM
-v : menampilkan informasi verbose
-h : menampilkan 50 tanda hash sebagai arsip paket yang sudah dibongkar
-e : menghapus paket RPM
-q : menampilkan pertanyaan
-U : upgrade paket
-c : menampilkan daftar konfigurasi paket
-z : zip paket

Manajemen paket dengan .tar merupakan sebuah sistem manajemen paket yang biasanya digunakan untuk meng-install paket berekstensi .tar.gz, bentuk umumnya :
# tar [option] [pathname]
keterangan option :
-a : auto compress, menggunakan akhiran arsip untuk menentukan program kompresi
-c : membuat arsip baru
-d : menemukan perbedaan antara arsip dan file sistem
-r : menambahkan file ke akhir arsip
-t : daftar konten pada arsip
-u : update arsip
-x : ekstrak file dari arsip
-C : berpindah ke direktori DIR
-f : menggunakan file arsip atau perangkat arsip
-P : nama pasti dari arsip
-v : verbose daftar file diproses
-z : gzip, gunzip, ungzip seleksi arsip melalui gzip

b.   Menghapus paket RPM
Apabila anda ingin menghapus paket RPM anda, dapat anda lakukan seperti ini,
# rpm -e lkmonitor-0.1-1
Tentunya sebelum menghapus cek, terlebih dahulu paket RPM tersebut ada di server anda atau tidak.
# rpm -qa | grep lkmonitor-0.1-1

c.    Update paket RPM
# rpm -Uvh lkmonitor-0.1-1.x86_64.rpm
d.   Cek paket RPM
# rpm -qil openssl
e.    Install dari RPM Source
# rpmbuild --rebuild gnome-terminal-2.7.3-2.src.rpm
Binari RPM akan anda dapatkan di direktori /usr/src/whitebox/RPMS/x86_64.

              B.   Backup dan Restore
Proses mengembalikan data ke keadaan semula, dimana data tersebut merupakan data salinan yang dapat di restore kembali apabila ada data yang hilang. Sedangkan rstore itu sendiri mengembalikan data yang sudah di backup sebelumnya. Tipe backup ada 2, yaitu:
Full backup, mem-backup seluruh file pada suatu file sistemk ke media backup.
Incremental backup, mem-backup hanya file yang mengalami perubahan ke media backup
Media backup terdiri dari:
1. Magnetic Tape
2. Floppy Disk
3. Removable Disk
4. Write-once CD-ROM
5. Hard disk

Untuk mem-backup data dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti menggunakan aplikasi backup toolyang sudah disediakan di linux atau dengan menggunakan tar dan cpio.
Backup menggunakan tar :
Full Backup dengan tar
# tar cvf /dev/sdb1 /home
Incremental Backup dengan tar
# tar cvf /dev/sdb1 `find /home -mtime -1 -print`
Memeriksa Hasil Backup
# tar tvf /dev/sdb1
Restore File dengan tar
# tar xvf /dev/sdb1

Backup menggunakan cpio
Full Backup dengan cpio
# find /home -print | cpio -o > /dev/sdb1
Incremental Backup dengan cpio
# find /home -mtime -1 | cpio -o > /dev/sdb1
Memeriksa Hasil Backup
# cpio -it < /dev/sdb1
Restore File dengan cpio
# cpio -i < /dev/sdb1

Source : sedotgratis11.blogspot.co.id

Jumat, 30 Desember 2016

Pengertian Crontab (Autotask)

Crontab

1. Pengertian cront
Crontab adalah aplikasi untuk penjadwalan. Hal ini memungkinkan user melakukan eksekusi aplikasi atau script program sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Crontab menggunakan daemon Cron, konfigurasi ini terdapat pada masing-masing home direktori user, disimpan di /var/spool/cron/crontab. File crontab ada di direktori /etc/crontab. Crontab memiliki konfigurasi sebagai berikut:

Perintahnya dimulai dari: Menit (0-59), Jam (0-23), Hari (1-31), Bulan (1-12), Minggu (0-6, 0=Minggu).

Editor Crontab Sebelum memulai aplikasi crontab, kita harus menetapkan editor text apa yang akan digunakan untuk crontab. Kali ini saya menggunakan editor teks “nano”, bagi yang lebih senang memakai “vi” atau “emacs” silahkan saja. Perintahnya adalah:  # export EDITOR = nano

2.  fungsi cron

Di UNIX ataupun Linux penjadwalan kerja otomatis yang dilakukan oleh sistem bukan merupakan barang baru, karena kita tahu bahwa Linux ataupun UNIX merupakan sistem operasi yang multitasking dan multiuser, sehingga sangat tepat digunakan untuk menjalankan berbagai operasi yang bersifat critical mission. Secara singkat cron dijalankan dengan menggunakan perintah crontab. Crontab sendiri akan menyimpan baris-baris perintah tersebut pada direktori /var/spool/cron/crontab. Untuk dapat menjalankan crontab, pastikan bahwa sistem Linux anda telah menjalankan daemon yang bernama crond pada waktu booting. Pada dasarnya tidak ada perintah yang bernama cron, akan tetapi anda hanya menggunakan utilitas crontab dan daemon crond.

3. Contoh aplikasinya

crontab -e
Untuk edit file crontab, atau membuatnya jika belum ada.

crontab -l
Menampilkan isi dari file crontab

crontab -r
Menghapus file crontab

crontab -v
Menampilkan kapan terakhir kalinya kamu mengedit file crontab tersebut

Untuk membuat schedule silahkan lakukan perintah dibawah ini. crontab -e , tekan tombol ‘i’ untuk melakukan proses insert scheduler format nya seperti ini :
* * * * * perintah_untuk_dilaksanakan, setelah selesai tekan esc lalu :wq untuk menyimpannya.

keterangan :
bintang ke 1 : Untuk Menit 0 – 59
bintang ke 2 : Untuk Jam 0-23
bintang ke 3 : Untuk Hari 1-31
bintang ke 4 : Untuk Bulan 1-12
bintang ke 5 : Untuk Hari (senin-minggu), Senin =1

Contoh :
30 18 * * * rm /home/ram/tmp/*
artinya “Setiap jam 18.30 rm (remove) semua file di path /home/ram/tmp/”
Contoh lainnya
30 1 2 1,8,12 * —> artinya “Setiap jam 01.30 setiap tanggal 2 Januari, 2 Agustus, dan 2 Desember”
5,10 0 12 * 2 —> artinya “Setiap jam 00.5 dan 00.10 setiap hari Selasa di tanggal 12 setiap bulannya”
0,10,20,30,40,50 * * * * -> artinya ” Setiap 10 menit sekali”
dst..

Source : s4kitprut.blogspot.co.id

Kamis, 29 Desember 2016

Pengertian Manajemen User

Dalam sistem operasi Linux juga diperlukan yang namanya manajemen user dan group. Entah apapun distro dari linux tersebut (contoh: Debian, Ubuntu, Centos, atau Redhat).
Bayangkan jika dalam suatu perusahaan yang mempunyai ratusan karyawan dan mempunyai beberapa divisi didalamnya. Tentunya manajemen sangat diperlukan untuk hal ini agar lebih mudah dalam mengontrolnya apabila ada karyawan yang ingin membuat akun baru, mengganti password, atau ada karyawan yang resign dan akunnya mesti dihapus.
Dengan adanya manajemen user dan group pada linux ini, memudahkan kita dalam membagi setiap akun user pada tiap-tiap group menurut divisinya masing-masing.
Dan juga mengatur hak kepemilikan file pada tiap-tiap user menurut groupnya masing-masing. Dalam pembahasan ini akan dijelaskan bagaimana membuat, memodifikasi, serta menghapus user dan group di linux.

Manajemen User

Untuk melihat daftar user di linux kita bisa melihatnya didalam file /etc/passwd, didalamnya terdapat beberapa informasi mengenai Username, Password, User ID, Group ID, Deskripsi, Direktori Home, dan Shell yang digunakan user tersebut, yang dipisahkan dengan tanda “:” (titik dua) pada setiap barisnya.
Berikut contoh dengan username root yang ada dalam file /etc/passwd.
root:x:0:0:root:/root:/bin/bash
  • Username = Nama user yang digunakan untuk login kedalam sistem
  • Password = Berisi password yang dienkripsi (huruf x menunjukan bila menggunakan shadow password yang dalam file /etc/shadow)
  • User ID = Angka unik yang dimiliki oleh setiap user
  • Group ID = Angka unik yang dimilik oleh setiap group, dimana tiap user bisa masuk dalam salah satu – group tersebut
  • Direktori home = Path Absolut untuk direktori home dari setiap user
  • Shell = Program yang otomatis dijalankan setiap user login kedalam sistem (Command Interpreter)

Membuat User

Untuk membuat user di linux kita bisa menggunakan perintah useradd dan adduser. Bedanya dari kedua perintah tersebut adalah useradd itu manual sedangkan adduser itu otomatis dalam membuat user. Untuk  lebih jelasnya lihat perintah membuat user pada linux dibawah ini:
1. useradd
# useradd john -m -d /home/john -s /bin/bash
Disini password untuk user john belom diatur, untuk mengaturnya jalankan perintah dibawah ini lalu ketik password untuk user john.
# passwd john
Output/Hasilnya :
Enter new UNIX password:
Retype new UNIX password:
passwd: password updated successfully
2. adduser
# adduser billy
Output/Hasilnya:
Adding user `billy' ...
Adding new group `billy' (1003) ...
Adding new user `billy' (1003) with group `billy' ...
Creating home directory `/home/billy' ...
Copying files from `/etc/skel' ...
Enter new UNIX password:
Retype new UNIX password:
passwd: password updated successfully
Changing the user information for billy
Enter the new value, or press ENTER for the default
Full Name []:
Room Number []:
Work Phone []:
Home Phone []:
Other []:
Is the information correct? [Y/n] Y
Bisa dilihatkan perbedaan dari kedua perintah tersebut?

Modifikasi User

Untuk modifikasi user di linux kita bisa menggunakan perintah usermod. Berikut contohnya:
# usermod john -a -G mysql
# usermod billy -a -G ftp
Perintah diatas maksudnya adalah memasukan user john kedalam group mysql dan user billy kedalam group ftp.

Menghapus User

Ada 2 perintah untuk menghapus user di linux, yaitu userdel dan deluser.
1. userdel
# userdel -f john
File konfigurasi untuk userdel terletak didalam file /etc/login.defs , dengan opsi -f perintah diatas akan menghapus user meskipun user dalam keadaan terkoneksi kedalam sistem.
2. deluser
# deluser billy
File konfigurasi untuk deluser terletak didalam file /etc/deluser.conf , perintah diatas akan menghapus user tetapi direktori home, mail, dan file lainnya tidak terhapus. Ada beberapa opsi untuk perintah ini diantaranya:
–backup = Melakukan backup untuk semua file yang dimiliki user tersebut
–backup-to = Melakukan backup dengan spesifikasi tempat menyimpannya, default penyimpanan di direktori home
–remove-home = Remove the user home
–remove-all-file = Menghapus semua file yang dimilik oleh semua user tersebut
–group = Menghapus user dari dalam suatu group
–system = Mengahapus user dan group yang ada dalam sistem
–conf = Digunakan dengan file konfigurasi yang terletak di
/etc/deluser.conf dan /etc/adduser.conf

Manajemen Group

Daftar group yang terdapat di linux bisa dilihat dalam file /etc/group , didalamnya terdapat informasi ada group apa saja yang terdapat pada sistem.

Membuat Group

Untuk membuat group di linux menggunakan perintah addgroup.
# addgroup marketing

Menghapus Group

Untuk menghapus group di linux menggunakan perintah delgroup.
# delgroup marketing
Sekian pembahasan manajemen user dan group di linux. Terima Kasih.

source : cubnetwork.com

Rabu, 28 Desember 2016

Pengertian Startup dan Shutdown

Memahami proses yang berlangsung pada saat startup dan shutdown akan memudahkan dalam mencari
kesalahan (troubleshooting) ketika terjadi masalah yang berhubungan dengan startup dan shutdown
komputer.


1. Proses Startup
Proses startup pada sistem Linux dapat dilihat pada gambar di bawah:


Keterangan:
1. Pertama kali mesin melakukan power on self test (pemeriksaan hardware).
2. Program BIOS yang ada di ROM akan dieksekusi.
3. Boot Loader yang ada di MBR akan dieksekusi.
4. Load Kernel Linux ( /boot/vmlinuz ) ke RAM.
5. Menjalankan program init.


1.1. init
init merupakan proses level user yang pertama kali dijalankan oleh kernel dan mempunyai nomor
proses (PID)=1. Selanjutnya init akan membaca file
/etc/inittab dan menjalankan perintah
didalamnya.


1.2. File /etc/inittab
Format umum isi file  
   /etc/inittab     adalah sbb:     id:runlevel:action:process     
Keterangan :



1.3. Run Level
Run level menggambarkan keadaan sistem yang mendefinisikan layanan apa yang sedang berjalan. Run
level ditunjukkan dengan angka. Seluruh baris di file
/etc/inittab akan diproses sesuai dengan run level
yang berlaku. Baris yang tidak mempunyai run level, berarti proses pada baris tersebut dijalankan pada
setiap run level.

1.4. Tabel Run Level


1.5. Jenisjenis Action

Contoh isi file
/etc/inittab  :      id:3:initdefault:    
Keterangan :
§ Baris di atas menunjukkan bahwa pada saat dijalankan sistem akan masuk ke run level 3.
      1:2345:respawn:/sbin/getty 9600 tty1      
Keterangan :
§ Kolom pertama menunjukkan bahwa baris ini untuk /dev/tty1
§ Kolom kedua menunjukkan bahwa baris ini diterapkan untuk run level 2,3,4,dan 5.
§ Kolom ketiga berarti bahwa perintah /sbin/getty akan dijalankan lagi apabila berhenti.
§ Kolom terakhir menunjukkan program /sbin/getty akan dijalankan pada virtual console yang pertama.

1.6. Memeriksa runlevel saat ini
Untuk memeriksa runlevel yang saat ini sedang berlaku dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Menggunakan perintah who

2. Menggunakan perintah runlevel


1.7. Mengganti runlevel
Sintaks:
    init [runlevel]    
Contoh:
1. Menjalankan runlevel 0 atau melakukan proses shutdown
# init 0
2. Menjalankan runlevel 1 atau masuk ke modus single user# init 1

1.8. Script Inisialisasi
Script yang akan dijalankan sesuai dengan run level. Disimpan di direktori sesuai run level, dibawah
direktori /etc/rc.d/rc[x].d berupa file symbolic link. Script asli disimpan di
/etc/rc.d/init.d.

Catatan:
File yang diawali oleh huruf S (Start) merupakan file untuk menjalankan service tersebut sedang
apabila diawali oleh huruf K (Kill) berarti untuk menghentikan service yang bersangkutan.

2. Shutdown
Sebelum mesin dimatikan (power off), sebaiknya sistem di shutdown dulu dengan
perintah/sbin/shutdown . Perintah tersebut akan melakukan halhal
berikut :
1. Memberitahukan kepada user yang login bahwa sistem akan dimatikan.
2. Menghentikan seluruh proses yang masih berjalan.
3. Melakukan unmount filesystem.
4. Menyimpan seluruh file yang masih di memori ke harddisk.
Sintaks :
shutdown [pilihan] [waktu] [pesan]


source : team-linux.blogspot.co.id